Menjadi Leader Harus Tahu Hal-hal Berikut

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB LEADER

Menjadi panutan / contoh (bisa mengatur diri sendiri, dalam hal etika / karakter, integritas, temperamen / emosi, kerendahan hati, bertutur kata dan bertindak).

Dimensi karakter Leadership meliputi : dimensi fisik, dimensi mental, dimensi emosional, dan dimensi spiritual. Kompetensi sebagai Group Leader adalah :

  1. Kemampuan Teknis
  2. Kemampuan Konsep
  3. Kemampuan berhubungan baik dengan orang lain.

Apa yang dimaksud dengan LEADERSHIP yang visioner? (Leadership yang siap menghadapi segala tantangan dan perubahan) 

  1. Melihat ke atas, ke samping dan kebawah secara seimbang
  2. TIDAK BERSIFAT mendikte, tetapi berani merombak kondisi-kondisi penghalang sinergi dan improvement
  3. Managemen bukanlah posisi dimana atasan berkuasa atas bawahan.
  4. Dasarnya adalah dukungan yang bersifat respons yang suka rela untuk tujuan yang jelas dan membangun.
  5. Tidak ada kompromi dengan pelanggaran prinsip-prinsip etika/Nilai INTI.
  6. Mengandalkan pengikut dan pengikut mengandalkan pilihan (tidak ada LEADER tanpa pengikut)
  7. Pengikut bukan untuk objek manipulasi (pengikut sering dipaksa kearah tujuan atau preferensi sipemimpin semata mata untuk keagungan / kepentingan pemimpin).
  8. Bentuk kerja sama visionary Leadership: Pengikut sepakat dengan suka rela untuk didominasi leader.
  9. Orang tidak dipaksa untuk jadi pemimpin
  10. Pengikut sejati tidak dapat dipaksa untuk mengikuti leader
  11. Pada saat keterikatan sudah tinggi, tidak ada lagi leader atau pengikut
  12. Bila ada unsur paksaan, misalnya kekuasaan, kebutuhan ekonomi, atau persetujuan berdasarkan kontrak ini adalah hubungan atasan vs bawahan, manager vs karyawan, majikan vs pembantu, majikan vs budak.
  13. Membesarkan hati / memotivasi adalah inti dari leadership / follower.
  14. Perilaku pemaksaan, adalah unsur diluar leadership
  15. Manage diri sendiri, jauh lebih sulit daripada mengendalikan tingkah laku orang lain Visionary Leadership  Vs  Tirani Management
  16. Pandangan yang keliru mengenai managemen: yang bersangkutan menganggap ini adalah posisi jadi penguasa, dengan cara memilih pekerja, memotivasi, melatih mereka, memerintah dan mengendalikan mereka.

LEADERSHIP AND PRODUCTIVITY

1. Leadership : Satu proses dimana Leader bisa mendorong / mempengaruhi anggota lain, untuk mencapai target yang perlu dicapai menurut Leader. Target ini sudah tentu penting untuk perusahaan dan kebanggaan bagi anggota tim bila tercapai.
2. Bagaimana Leader punya power untuk mempengaruhi anggota timnya??

  • Legitimasi (Struktur Organisasi), di mana yang bersangkutan mendapat authority dari perusahaan
  • Expertise (Karena Keahlian)
  • Referent (Respek yang alamiah dari anggota tim kepada Leader/informal leader)
  • Reward Power (Leader bisa memberi pujian /penghargaan) pada saat yang tepat pada bawahan dan berani memperjuangkannya ke atasan yang lebih tinggi.
  • Coersive Power (Leader bisa memberi hukuman yang tepat pada saat ada anggota tim yang melanggar).

3. Dari 5 faktor di atas di mana yang paling berhasil untuk mempengaruhi anggota tim? Dari penelitian ternyata nomor 2b dan nomor 2c!! yang paling berhasil. Selain performance tim lebih baik, kepuasan kerja karyawan juga lebih baik, absensi rendah dari karyawan yang minta berhenti juga rendah.

4. Tingkat Kematangan Karyawan (Maturity Of Employees)

  • H1 (Low Maturity) : TK tak ada keinginan dan tak tahu mengerjakan tugasnya.
  • H2 (Low To Moderate Maturity) : TK tidak tahu mengerjakan tugasnya, tapi punya keinginan.
  • H3 (Moderate to high Maturity) : TK tahu mengerjakan tugasnya tapi tidak ingin mengerjakannya.
  • H4 (High Maturity) : TK tahu mengerjakan tugasnya, dengan keinginan yang tinggi ingin menyelesaikannya.

5. LEADER ≡ ROLE MODEL

Penting !!! Bawahan mencontoh, apa yang dilakukan atasan, bukan apa yang dikatakan atasan.

  • Ingin anak buah bekerja keras ? Berikan contoh (Anda harus pekerja keras)
  • Ingin anak buah tepat waktu ? Berikan contoh (Jangan pernah terlambat)
  • Ingin anak buah senang tantangan ? (Tunjukkan “adrenalin” Anda keluar, bila ada tantangan).

6. IDEAL LEADER


BAGAIMANA SEORANG LEADER BISA BERHASIL

Pendahuluan 

Dasar utama Leadership: Kredibilitas. (Dasar utama untuk memepengaruhi orang). 

Pemimpin : Ingin dipercaya oleh Tim. 

Yang dipimpin : ingin dipercaya oleh Leader. 

Aktivitas Dasar Leader : Memberi inspirasi, membujuk, mempengaruhi dan memotivasi anggota Tim. 

Berpikir sebagai Leader 

  • Apa arti dari Leadership?
  • Membangun rasa percaya diri dan kecerdasan emosional
  • Berpikir dengan pola seorang Leader
  • Belajar mendapatkan karisma
  • Berkomunikasi bagaimana “layaknya” seorang Leader
  • Cara meningkatkan kredibilitas

BERPIKIR SEBAGAI LEADER

Apa arti dari Leadership?

Dengan komunikasi yang baik, berhasil mempengaruhi banyak orang untuk mencapai tujuan (komunikasi = mengirim dan menerima pesan).

Mempengaruhi  orang dengan petunjuk /perintah. (Yang bersangkutan dengan sukarela menuruti petunjuk / perintah karena “merasa” mereka dibutuhkan/ dihargai).

Tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespon dan menimbulkan perubahan positif.

Kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan. “Inspirasi pemimpin” : Supaya organisasi atau departemen, “fokus” pada tujuan tertentu.

Kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri  dan dukungan di antara bawahan agar tujuan organisasional bisa tercapai dengan lain perkataan bagaimana agar keutuhan kerja sama karyawan terjaga dengan baik.

Kesimpulan

  1. Seorang leader harus dapat memberi inspirasi, membujuk, mempengaruhi  dan memotivasi, dapat memicu perubahan yang positif.
  2. Leader yang berhasil harus bisa mengadakan perubahan-perubahan dengan tujuan perbaikan (meninggalkan status quo / comfort zone).
  3. Seorang leader menciptakan visi bagi orang lain,dan kemudian mendorong mereka untuk mencapai visi tersebut.
  4. Supaya berhasil mencapai Visi tersebut, bawahan anda harus percaya pada anda dan bersedia berkomunikasi dan mendukung anda dalam mencapai tujuan.

Mengapa orang rebut-rebutan menjadi Leader?

  1. Selain mendapat income yang lebih besar, juga mendapat kekuasaan dan prestise.
  2. Leader yang berhasil dikagumi orang.
  3. Leader punya kekuasaan untuk membantu orang lain, ini suatu kenikmatan tersendiri bagi yang bersangkutan.
  4. Leader yang berhasil punya kebanggaan, bahwa dirinya sangat dibutuhkan perusahaan.

Apa beda Leader dengan Manajer?

Manajer :

Planning, Organizing, Directing, and Control. Waktunya lebih banyak untuk tugas-tugas Planning, organizing dan Control, jadi lebih dititik beratkan pada kestabilan 
(pemeliharaan keseimbangan). 
  • Memastikan orang-orang dibayar sesui dengan kontribusinya.
  • Bergaya lebih formal dan ilmiah (PODC dan IT).
  • Semuanya harus dengan perangkat alat dan teknik yang jelas.
  • Menghindari hubungan emosional yang dekat, lebih mengurangi tindakan konservatif untuk mencapai tujuan (hubungan emosional dapat basa-basi).
  • Bila ada masalah, selalu berpedoman pada SOP atau cara-cara yang sudah mapan.
  • Menggunakan seperangkat keahlian untuk mencapai visi yang ada

Leader : 

  • Untuk mencapai Visi yang ada, terus-menerus menciptakan perubahan, memberi inspirasi pada orang lain untuk bekerja keras dan meningkatkan laba perusahaan.
  • Mencapai tujuan dengan mengandalkan team work / jaringan banyak orang.
  • Memotivasi orang-orang dalam Tim.
  • Leader juga seorang manusia yang baik.
  • Sebagai panutan dalam semangat, hasrat dan sumber inspirasi bagi orang lain untuk kinerja yang lebih baik. Bila ada masalah, cenderung menggunakan imajinasi dan kreativitas sekalian membuat perubahan.
  • Sangat menonjolkan dalam membuat Visi untuk perusahaan dan menyusun strategi untuk mencapai Visi tersebut. Bisa menspesifikasikan tujuan yang luas dan menentukan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
  • Berhubungan / berinteraksi langsung dengan konsumen (dan minta masukan dari mereka).

1. Apakah Visi itu?

Visi adalah skenario ideal masa depan  organisasi, yang mendorong karyawan mau bekerja keras demi masa depan yang cerah.

2. Bagaimana bila seseorang sebagai Leader baik, tetapi sebagai manajer jelek? Sudah pasti dia akan gagal.


3. Kemitraan

  • Seorang leader menganggap bawahan  sebagai mitra kerja / partner.
  • Bagaimana supaya kemitraan berjalan baik?
  • Sosialisasi visi setelah menerima input dari karyawan
  • Anggota Tim berhak tidak sependapat dengan leader dan peran yang bersangkutan dalam Tim harus bisa dihargai.
  • Leader dan anggota Tim semuanya bertanggung jawab penuh atas hasil uang dicapai begitu juga atas kegagalan.
  • Leader dan anggota Tim harus saling jujur.
  • Berbohong merupakan pelanggaran kesepakatan yang bisa berakibat kegagalan Tim.
  • Perbedaan pendapat / konflik dalam Tim adalah hal yang biasa.

4. Inspirasi


Unsur tertinggi untuk keberhasilan leader melalui inspirasi.

Contoh:
Si A yang tadinya kerjanya biasa-biasa saja, sesudah di bawah leader yang baru, berubah total, menjadi pekerja yang tangguh dengan ide - ide cemerlang.

5. Persuasi


Persuasi atau bujukan termasuk aspek  penting dalam leadership. Leader harus bisa mengubah cara berpikir bawahannya, tetapi bila terpaksa, harus bisa bertindak tegas. 
Hati-hati!!! Leader yang terlalu sibuk dengan rutinitas (tugas manajerial sehari-hari) cenderung secara tidak sadar melupakan fungsinya sebagai leader 

6. Pengaruh (Influence)


Pengaruh hampir sama dengan leadership, sebab sama-sama sebagai proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai  tujuan tertentu.

Leader ikut terlibat dalam : 
  1. Merekrut karyawan yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan.
  2. Meningkatkan standart mutu pekerjaan, bila ada produk atau jasa yang dihasilkan terlalu rendah mutunya.
  3. Meningkatkan etika perusahaan dalam berhadapan dengan stakeholders.

7. Penting diingat!!!


Dalam kenyataan di lapangan ada leader bukannya mempengaruhi karyawan untuk berbuat positif untuk kemajuan perusahaan,  tetapi sebaliknya mempengaruhi karyawan bertindak negatif dan tidak etis, yang dalam panjang bisa membangkrutkan perusahaan. 

8. Motivasi

Motivasi bagian yang tidak terpisahkan dari leadership. Leader berhasil memotivasi bawahannya, bila mereka mau bekerja keras dibanding sebelumnya

9. Leader VS Manger

Contoh :
  • Adakah kerusakan yang perlu diperbaiki?
  • Adakah yang bisa ditingkatkan?
  • Apakah sudah sempurna dalam menangani persoalan ini?
  • Apakah yang perlu dirubah, supaya menang dalam persaingan?
  • Apakah reputasi perusahan tidak bisa ditingkatkan lagi?
  • Perubahan-perubahan apa yang harus dilakukan, agar status perusahaan kita istimewa.

10. Membangun rasa percaya diri & kecerdasan emosional (untuk self efficiency/mandiri)

  • Rasa percaya diri adalah unsur penting untuk leadership (seorang leader kelihatan pada saat mengatasi situasi krisis).
  • Jangan: over confidence.
  • Berfikir positif.
  • Manfaatkan potensi anda (anda supaya menekankan aspek karakter/perilaku, bukan harta benda/investasi).
  • Bangkitkan kekuatan anda :
  • Tegas dan tangkas dalam bertindak.
  • Yakin bisa merubah perilaku dan pemikiran orang lain.
  • Kekuasaan dimanfaatkan sebagai komoditas berharga
  • Ingin terkenal, berkuasa, dll
  • Menggapai kemenangan pertama (mulai dengan kemenangan gampang/kecil, meningkat ke yang berat).
  • Bangkit dari keterpurukan (setiap orang sukses pernah terpuruk/gagal/dipermalukan).
  • Kembangkan kecerdasan emosional untuk lebih rasa percaya diri (mengatasi emosi sendiri dan emosi orang lain secara efektif)

11. Over confidence (terlalu percaya diri):

  • Tak mau mengakui kesalahan.
  • Tak mau mendengar kritikan.
  • Tidak mau minta masukan/ nasihat.

12. Bagaimana mengatasi gejolak emosional karena terpuruk?

  • Terimalah kenyataan (tak perlu cari kambing hitam).
  • Jangan dimasukan dalam hati (keterpurukan pasti pernah terjadi).
  • Jangan panik (tetap tenang, seberat apapun persoalan yang dihadapi).
  • Minta bantuan emosional dari orang-orang terpercaya (keluarga, teman dekat, dll).

13. Solusi kreatif mengatasi persoalan / keterpurukan 

  • Diagnosa dan klarifikasi problemnya.
  • Cari alternatif kreatif, apa ada pilihan lain?
  • Buat keputusan
  • Susun rencana kerja dan terapkan. Langkah-langkah yang harus dilakukan agar keluar dari keterpurukan.
  • Evaluasi hasilnya. Bila tidak berhasil, cari alternatif baru. Setelah anda berhasil mengatasi persoalan berat, rasa percaya diri anda semakin tinggi.

14. Hasil riset Daniel Goleman:


Semua leader yang sukses, selalu dengan EQ yang tinggi (meskipun IQ dan keahlian teknis penting)

15. Bagaimana meningkatkan EQ?


  • Minta masukan/ koreksi dari orang lain sebanyak mungkin (juga dari orang yang sangat beda kulturnya).
  • Bila ada kekurangan anda, perbaikilah segera dengan tekun.
  • Beberapa bulan kemudian, minta feed back teman-teman anda, apakah sudah ada kemajuan dalam emphaty.
  • Proses- 1-3 diulang-ulang terus. Misalnya, mengendalikan cepat marah.

16. Berpikir dengan pola seorang leader

  • Manfaatkan intuisi anda (keseimbangan antara pemikiran analitis dengan intuisi/ pengalaman sebelumnya.
  • Melihat gambaran umum (berpikir strategis-jauh kedepan)
  • Mengajukan pertanyaan 5W2H.
  • Belajar lebih kreatif dan inovatif (mencari kemungkinan dan peluang yang diabaikan orang lain dengan berpikir imajinatif)
  • Menjadi pemikir yang lebih tajam (konsentrasi dan kemampuan menjadi pendengar yang baik)
  • Memahami orang lain lebih baik. (kemampuan untuk membaca dan memahami orang lain, cepat tahu kelebihan dan kekurangan orang lain).

17. Belajar mendapatkan Karisma.


Kualitas yang spesifik dari seseorang yang tidak  dimiliki orang lain,misal, Ketegasan, Kekuasaan dan  Tujuan, dan lain-lain.

a. Bagaimana mengembangkan Karisma?
  • Bisakah mengekspresikan perasaan anda secara lebih terbuka dan bebas.
  • Belajarlah lebih ekspresif secara emosional dalam tindak-tanduk anda.
  • Menghubungkan perasaan dengan fakta (Anda janji pesanan saya selesai hari ini).
  • Selalu bersemangat, optimis dan berenergi.
  • Berlakulah jujur dan terbuka (Baik yang negatif atau positif).
b. Bagaimana memberi pujian?
  • Memberi pujian dengan benar (memberi pujian dengan alasan yang benar/ tepat).
  • Jangan mengobral pujian.
  • Pujilah Yang Bersangkutan di mana dia sangat tertarik (penggemar bunga, dipuji dengan bunga kebunnya yang bagus).
  • Mendengar dengan penuh perhatian,berarti juga memuji orang lain.
  • Mengutip kata-kata atau pendapat orang lain, juga memuji.
  • Feed back yang positif juga pujian.
  • Ingat nama-nama yang sering bergaul dengan anda.
  • Jangan memberi pujian, yang di ujung-ujungnya menghina.
c. Selalu dengan ekspresi wajah yang hidup (jangan kaku, seperti patung, senyum simpul, ekspresi senang, merenggut, cemberut, tampak bingung, terkejut, mengangguk-angguk, dll).

d. Gagah / rapi dan bertindak tegas.

e. Setiap tindakan / gerakan, ada tujuannya.

18. Bagaimana Seorang Leader berkomunikasi?


Menggunakan gaya bahasa yang bagus dan berdampak kuat (tetapi jangan berlebihan dan berulang-ulang). Gunakan Analogi dan Metafora agar memukau. Analogi : Perusahaan kita ini pada masa awalnya sama dengan perusahaan raksasa x.
Metafora : perusahaan kita masih muda dan kecil, tetapi harus bersaing dengan perusahaan raksasa yang sangat mapan.
  • Memberi inspirasi dengan cerita (anekdot / kisah yang mudah diingat, tetapi ada pesannya).
  • Apakah bahasa non verbal anda mencerminkan kepemimpinan? (penyampaian pesan tanpa menggunakan kata-kata, misalnya : bahasa tubuh, nada suara, penampilan, dll).
  • Selaraskan gaya non verbal dengan verbal anda. (saya turut bersedih atas meninggalnya orang tua anda…, dengan ekspresi wajah sedih, sambil mendengarkan cerita orang yang bersangkutan sampai selesai).
  • Tatapan mata, berdiri tegak, jaga jarak (berapa cm), dari pandangan perhatian tangan, perjatian suara (nada yang kuat dan konsisten).
  • Menghargai waktu.
  • Percaya diri, ramah dan bergaul.
  • Gaya bahasa yang tepat (yang memberi kekuatan dan otoritas kepada Leader).
  • Jaga kredibilitas (Leader yang suka berbohong, sukar meyakinkan/dipercaya bawahan; meskipun kecerdasan dan pengetahuan yang luas juga sangat memperkuat kredibilitas).

19. CARA MENINGKATKAN KREDIBILITAS


a) Harus bertindak kredible di dunia yang penuh dengan ketidak pastian (integritas anda meyakinkan dan dapat dipercaya).

b) Sebagai Leader harus bertindak etis.
  • Patuh kepada K3LH.
  • Ramah, rasa hormat, jujur dan adil.
  • Selalu tepat waktu dan tidak terlambat datang ke tempat kerja.
  • Tidak menggunakan kata-kata yang menyinggung perasaan.
  • Patang menyuap dan disuap
  • Menjaga rahasia perusahaan
  • Patuh pada aturan dan kontrol akunting
  • Tidak menggunakan property perusahaan untuk kepentingan pribadi
  • Tidak memberikan informasi yang keliru dan menyesatkan
  • Tidak melakukan pelecehan seksual kepada bawahan, atasan, rekan sekerja, suplier atau konsumen
  • Pengambilan keputusan untuk kepentingan pribadi
  • Memberikan jasa / produk yang lebih tinggi dari kewajaran
c) Mengambil keputusan di Grey Area. Misalnya : untuk menghemat biaya, semua karyawan yang bekerja di site Freeport yang sangat dingin cukup dengan memakai seragam standard perusahaan. 

Bagaimana dilihat dari intiusi dan akal sehat?

Bagaimana pandangan masyarakat dengan PAMA, bila ini disebarkan di media masa?

d) Melaksanakan kata-kata (konsisten antara kata dan perbuatan)

Misalnya : Jangan takut, merger ini tidak mengakibatkan PHK – ternyata terjadi PHK Dalam jangka panjang, TK yang mempercayai leader, akan lebih puas bekerja dan dengan kinerja  yang lebih baik  

e) Tindakan lahir dan batin yang membuat orang percaya. Indikator perilaku yang muncul dari gen, sangat sulit diatasi / dimodifikasi !!!
Sering tersenyum (tulus) >< terus menerus tersenyum (ada apa???)
Tersenyum simpul atau cemberut >< exspresi wajah yang berlebihan
Ada kontak mata tanpa melotot
Berpakaian / bercukur rapi
Rileks dan tenang di depan orang lain
Tatapan bersahabat
Kedipan mata secara wajar >< kedipan waria
Selalu mengusap hidung, seolah-olah gelisah/ada ketidak-jujuran
Berkaca mata hitam dalam ruangan

Bertindak seperti Leader

(Aktivitas utama yang dilakukan leader untuk mencapai tujuan).
  • Taktik mempengaruhi (menggunakan pujian, “meraih” kekuasaan, memilih gaya leadership yang efektif).
  • Meraih kekuasaan.
  • Memilih gaya leadership yang tepat.
  • Multikultural “leadership”.
  • Menjadi Leader yang visioner dan transformational.
1. Bagaimana Leader berprilaku untuk mempengaruhi bawahan?
  • Sebagai model peran (panutan). Lakukan seperti yang aku katakan dan lakukan. Bawahan melakukan apa yang anda lakukan, bukan apa yang anda katakan.
  • Ikut membangun , memperkuat dan menjaga kultur perusahaan (nilai inti). NILAI INTI adalah “agama Perusahaan”, merupakan nilai dan keyakinan dari suatu organisasi yang menjadi pedoman tindakan karyawan.
  • Anda harus memberi contoh dengan kesetiaan, pengorbanan dan pelajaran untuk perusahaan secara penuh.
  • Customer insight/market in concept.
  • Menjadi pelopor dalam pelaksanaan kebijakan perusahaan. (bila leader menghindari atau memanipulasi kebijakan perusahaan, TK cenderung akan melanggarnya). Bila anda tidak setuju dengan kebijakan perusahaan, anda harus berani mengajukan keberatan kepada atasan supaya ditinjau lagi.
2. Bagaimana meraih kekuasaan.
  • Tunjukkan kebiasaan kerja yang baik >< Workalholic. (Pekerja yang baik, hidupnya penuh disiplin, teratur, punya waktu cukup untuk keluarga dan rekreasi).
  • Ikut bekerja kasar (Misalnya, bila perlu ikut membersihkan toilet).
  • Menjadi contoh perilaku profesional (perilaku yang bermartabat, kedewasaan emosi, pelayanan yang terbaik kepada pelanggan)
  • Panutan dalam kesehatan, keselamatan dan penampilan. (kebugaran fisik sangat penting/tidak ada kompromi dengan safety/ jangan menjadi tukang kebut, dll).
e. Menjadi Leader yang baik (memberi inspirasi kepada TK untuk mencapai tujuan perusahaan dan menselaraskannya dengan tujuan/cita – cita pribadi).

f. Daya tarik inspirational (Jika produktifitas tidak naik 15 %, kita akan kalah dalam persaingan / jika perusahaan tutup, kita kehilangan pekerjaan, keluarga makan apa ?).

g. Tekankan nilai- nilai kunci ( Menjadi karyawan teladan, menang dalam persaingan, loyalitas kepada perusahaan, status naik di perusahaan, menjadi karyawan yang disegani).

h. Tidak bosan – bosannya mensosialisasikan nilai inti, sebagai “agama perusahaan”.

i. Cari kata – kata yang berpengaruh besar yang bertujuan memberi inspirasi. ( Saya tidak mau menjadi kenyataan, ada tubuh yang hancur karena kecelakan lalu lintas).

j. Ajukan pertanyaan yang memancing emosi.(Apakah kita rela dikalahkan perusahaan X ?).

k. Kisah sukses masa lalu juga untuk inspirasi. (“Die Vergangen Leit in der Zukufunt" kegagalan/pelajaran untuk menghadapi masa depan.

l. Contoh yang dilihat, disentuh dan dirasakan. (Bagaimana keluarga anda sangat senang, sesudah mendengar anda dipromosi).

m. Daya tarik personal ( Kepribadian yang menarik).

Memilih gaya leadership yang tepat.


a. Pada saat yang tepat lepaskan emosi anda.(Misalnya, berteriak, tertawa terbahak – bahak, tau menangis terharu,dll).
  • Selektif (Jangan keseringan, sehingga dianggap orang emosional).
  • Eksplisit (Jelaskan perasaan anda). Misalnya, saya sangat kecewa karena target kita tidak tercapai.
  • Riil (Sistem syaraf selaras dengan emosi). Misalnya, kemarahan disertai mata melotot.
  • Penggunaan emosi yang tepat waktu dan efektif
b. Suka menerima feedback.
c. Menjadi SME (Subject Matter Expert). Menjadi orang “Pintar” dalam hal topik atau keahlian.
d. Orang yang suka menolong.
e. “Memanipulasi” orang lain tetapi dalam batas –batas etis. (Diperlukan bila mempengaruhi secara langsung tidak berhasil, dan bertujuan untuk kebaikan organisasi dan yang bersangkutan. Hati –hati, pisau bermata dua, bisa “Back Fire”, senjata makan tuan”).
f. Teknik Band Wagon (Melakukan hal – hal positif yang dilakukan orang lain).
g. Bercanda dan membanyol. (Leader: Aku keliru barang kali menentukan batas waktu proyeknya tanggal 15 Juni, sebab sekarang sudah tanggal 1 Juli. Rupanya, seharusnya 15 Juni tahun depan…).

Anda memang betul-betul berniat menjadi Leader?
a. Leader harus menjadi pendorong motivasi.
b. Sisi manusia dari segi Tim-Leadership.
c. Bagaimana meningkatkan semangat Tim.
d. Bagaimana pelaksanaan tugas dalam kerjasama Tim.
e. Mengelola konflik. (Berani menghadapi dan memberi solusinya)

5. Mendorong Tim supaya bisa memimpin sendiri.
a. Cara memberdayakan Tim supaya bisa membuat keputusan sendiri.
b. Membantu Tim untuk bisa memecahkan persoalan yang dihadapi Tim.
c. Bagaimana cara mendapatkan dukungan dari anggota Tim.
d. Leadership pada masa-masa krisis.
e. Bagaimana mengatasi anggota Tim yang trouble maker (mutagen).

6. Membantu anggota Tim mengembangkan potensi masing-masing.
a. Leader yang bisa membina.
b. Memberi feedback dan dorongan positif.
c. Leader sebagai pelatih dan fasilitator.
d. Leader sebagai mentor. (anak buah yang gagal juga merupakan kegagalan atasannya).
Copyright © Kegiatan Wirausaha. All rights reserved.