Menjadi Leader Harus Tahu Hal-hal Berikut
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB LEADER
Menjadi panutan / contoh (bisa mengatur diri sendiri, dalam hal etika / karakter, integritas, temperamen / emosi, kerendahan hati, bertutur kata dan bertindak).
Dimensi karakter Leadership meliputi : dimensi fisik, dimensi mental, dimensi emosional, dan dimensi spiritual. Kompetensi sebagai Group Leader adalah :
- Kemampuan Teknis
- Kemampuan Konsep
- Kemampuan berhubungan baik dengan orang lain.
Apa yang dimaksud dengan LEADERSHIP yang visioner? (Leadership yang siap menghadapi segala tantangan dan perubahan)
- Melihat ke atas, ke samping dan kebawah secara seimbang
- TIDAK BERSIFAT mendikte, tetapi berani merombak kondisi-kondisi penghalang sinergi dan improvement
- Managemen bukanlah posisi dimana atasan berkuasa atas bawahan.
- Dasarnya adalah dukungan yang bersifat respons yang suka rela untuk tujuan yang jelas dan membangun.
- Tidak ada kompromi dengan pelanggaran prinsip-prinsip etika/Nilai INTI.
- Mengandalkan pengikut dan pengikut mengandalkan pilihan (tidak ada LEADER tanpa pengikut)
- Pengikut bukan untuk objek manipulasi (pengikut sering dipaksa kearah tujuan atau preferensi sipemimpin semata mata untuk keagungan / kepentingan pemimpin).
- Bentuk kerja sama visionary Leadership: Pengikut sepakat dengan suka rela untuk didominasi leader.
- Orang tidak dipaksa untuk jadi pemimpin
- Pengikut sejati tidak dapat dipaksa untuk mengikuti leader
- Pada saat keterikatan sudah tinggi, tidak ada lagi leader atau pengikut
- Bila ada unsur paksaan, misalnya kekuasaan, kebutuhan ekonomi, atau persetujuan berdasarkan kontrak ini adalah hubungan atasan vs bawahan, manager vs karyawan, majikan vs pembantu, majikan vs budak.
- Membesarkan hati / memotivasi adalah inti dari leadership / follower.
- Perilaku pemaksaan, adalah unsur diluar leadership
- Manage diri sendiri, jauh lebih sulit daripada mengendalikan tingkah laku orang lain Visionary Leadership Vs Tirani Management
- Pandangan yang keliru mengenai managemen: yang bersangkutan menganggap ini adalah posisi jadi penguasa, dengan cara memilih pekerja, memotivasi, melatih mereka, memerintah dan mengendalikan mereka.
LEADERSHIP AND PRODUCTIVITY
2. Bagaimana Leader punya power untuk mempengaruhi anggota timnya??
- Legitimasi (Struktur Organisasi), di mana yang bersangkutan mendapat authority dari perusahaan
- Expertise (Karena Keahlian)
- Referent (Respek yang alamiah dari anggota tim kepada Leader/informal leader)
- Reward Power (Leader bisa memberi pujian /penghargaan) pada saat yang tepat pada bawahan dan berani memperjuangkannya ke atasan yang lebih tinggi.
- Coersive Power (Leader bisa memberi hukuman yang tepat pada saat ada anggota tim yang melanggar).
3. Dari 5 faktor di atas di mana yang paling berhasil untuk mempengaruhi anggota tim? Dari penelitian ternyata nomor 2b dan nomor 2c!! yang paling berhasil. Selain performance tim lebih baik, kepuasan kerja karyawan juga lebih baik, absensi rendah dari karyawan yang minta berhenti juga rendah.
4. Tingkat Kematangan Karyawan (Maturity Of Employees)
- H1 (Low Maturity) : TK tak ada keinginan dan tak tahu mengerjakan tugasnya.
- H2 (Low To Moderate Maturity) : TK tidak tahu mengerjakan tugasnya, tapi punya keinginan.
- H3 (Moderate to high Maturity) : TK tahu mengerjakan tugasnya tapi tidak ingin mengerjakannya.
- H4 (High Maturity) : TK tahu mengerjakan tugasnya, dengan keinginan yang tinggi ingin menyelesaikannya.
5. LEADER ≡ ROLE MODEL
Penting !!! Bawahan mencontoh, apa yang dilakukan atasan, bukan apa yang dikatakan atasan.
- Ingin anak buah bekerja keras ? Berikan contoh (Anda harus pekerja keras)
- Ingin anak buah tepat waktu ? Berikan contoh (Jangan pernah terlambat)
- Ingin anak buah senang tantangan ? (Tunjukkan “adrenalin” Anda keluar, bila ada tantangan).
6. IDEAL LEADER
BAGAIMANA SEORANG LEADER BISA BERHASIL
Pendahuluan
Dasar utama Leadership: Kredibilitas. (Dasar utama untuk memepengaruhi orang).
Pemimpin : Ingin dipercaya oleh Tim.
Yang dipimpin : ingin dipercaya oleh Leader.
Aktivitas Dasar Leader : Memberi inspirasi, membujuk, mempengaruhi dan memotivasi anggota Tim.
Berpikir sebagai Leader
- Apa arti dari Leadership?
- Membangun rasa percaya diri dan kecerdasan emosional
- Berpikir dengan pola seorang Leader
- Belajar mendapatkan karisma
- Berkomunikasi bagaimana “layaknya” seorang Leader
- Cara meningkatkan kredibilitas
BERPIKIR SEBAGAI LEADER
Apa arti dari Leadership?
Dengan komunikasi yang baik, berhasil mempengaruhi banyak orang untuk mencapai tujuan (komunikasi = mengirim dan menerima pesan).
Mempengaruhi orang dengan petunjuk /perintah. (Yang bersangkutan dengan sukarela menuruti petunjuk / perintah karena “merasa” mereka dibutuhkan/ dihargai).
Tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespon dan menimbulkan perubahan positif.
Kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan. “Inspirasi pemimpin” : Supaya organisasi atau departemen, “fokus” pada tujuan tertentu.
Kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan di antara bawahan agar tujuan organisasional bisa tercapai dengan lain perkataan bagaimana agar keutuhan kerja sama karyawan terjaga dengan baik.
Kesimpulan
- Seorang leader harus dapat memberi inspirasi, membujuk, mempengaruhi dan memotivasi, dapat memicu perubahan yang positif.
- Leader yang berhasil harus bisa mengadakan perubahan-perubahan dengan tujuan perbaikan (meninggalkan status quo / comfort zone).
- Seorang leader menciptakan visi bagi orang lain,dan kemudian mendorong mereka untuk mencapai visi tersebut.
- Supaya berhasil mencapai Visi tersebut, bawahan anda harus percaya pada anda dan bersedia berkomunikasi dan mendukung anda dalam mencapai tujuan.
Mengapa orang rebut-rebutan menjadi Leader?
- Selain mendapat income yang lebih besar, juga mendapat kekuasaan dan prestise.
- Leader yang berhasil dikagumi orang.
- Leader punya kekuasaan untuk membantu orang lain, ini suatu kenikmatan tersendiri bagi yang bersangkutan.
- Leader yang berhasil punya kebanggaan, bahwa dirinya sangat dibutuhkan perusahaan.
Apa beda Leader dengan Manajer?
Manajer :
- Memastikan orang-orang dibayar sesui dengan kontribusinya.
- Bergaya lebih formal dan ilmiah (PODC dan IT).
- Semuanya harus dengan perangkat alat dan teknik yang jelas.
- Menghindari hubungan emosional yang dekat, lebih mengurangi tindakan konservatif untuk mencapai tujuan (hubungan emosional dapat basa-basi).
- Bila ada masalah, selalu berpedoman pada SOP atau cara-cara yang sudah mapan.
- Menggunakan seperangkat keahlian untuk mencapai visi yang ada
Leader :
- Untuk mencapai Visi yang ada, terus-menerus menciptakan perubahan, memberi inspirasi pada orang lain untuk bekerja keras dan meningkatkan laba perusahaan.
- Mencapai tujuan dengan mengandalkan team work / jaringan banyak orang.
- Memotivasi orang-orang dalam Tim.
- Leader juga seorang manusia yang baik.
- Sebagai panutan dalam semangat, hasrat dan sumber inspirasi bagi orang lain untuk kinerja yang lebih baik. Bila ada masalah, cenderung menggunakan imajinasi dan kreativitas sekalian membuat perubahan.
- Sangat menonjolkan dalam membuat Visi untuk perusahaan dan menyusun strategi untuk mencapai Visi tersebut. Bisa menspesifikasikan tujuan yang luas dan menentukan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
- Berhubungan / berinteraksi langsung dengan konsumen (dan minta masukan dari mereka).
1. Apakah Visi itu?
2. Bagaimana bila seseorang sebagai Leader baik, tetapi sebagai manajer jelek? Sudah pasti dia akan gagal.
3. Kemitraan
- Seorang leader menganggap bawahan sebagai mitra kerja / partner.
- Bagaimana supaya kemitraan berjalan baik?
- Sosialisasi visi setelah menerima input dari karyawan
- Anggota Tim berhak tidak sependapat dengan leader dan peran yang bersangkutan dalam Tim harus bisa dihargai.
- Leader dan anggota Tim semuanya bertanggung jawab penuh atas hasil uang dicapai begitu juga atas kegagalan.
- Leader dan anggota Tim harus saling jujur.
- Berbohong merupakan pelanggaran kesepakatan yang bisa berakibat kegagalan Tim.
- Perbedaan pendapat / konflik dalam Tim adalah hal yang biasa.
4. Inspirasi
5. Persuasi
6. Pengaruh (Influence)
- Merekrut karyawan yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan.
- Meningkatkan standart mutu pekerjaan, bila ada produk atau jasa yang dihasilkan terlalu rendah mutunya.
- Meningkatkan etika perusahaan dalam berhadapan dengan stakeholders.
7. Penting diingat!!!
8. Motivasi
9. Leader VS Manger
- Adakah kerusakan yang perlu diperbaiki?
- Adakah yang bisa ditingkatkan?
- Apakah sudah sempurna dalam menangani persoalan ini?
- Apakah yang perlu dirubah, supaya menang dalam persaingan?
- Apakah reputasi perusahan tidak bisa ditingkatkan lagi?
- Perubahan-perubahan apa yang harus dilakukan, agar status perusahaan kita istimewa.
10. Membangun rasa percaya diri & kecerdasan emosional (untuk self efficiency/mandiri)
- Rasa percaya diri adalah unsur penting untuk leadership (seorang leader kelihatan pada saat mengatasi situasi krisis).
- Jangan: over confidence.
- Berfikir positif.
- Manfaatkan potensi anda (anda supaya menekankan aspek karakter/perilaku, bukan harta benda/investasi).
- Bangkitkan kekuatan anda :
- Tegas dan tangkas dalam bertindak.
- Yakin bisa merubah perilaku dan pemikiran orang lain.
- Kekuasaan dimanfaatkan sebagai komoditas berharga
- Ingin terkenal, berkuasa, dll
- Menggapai kemenangan pertama (mulai dengan kemenangan gampang/kecil, meningkat ke yang berat).
- Bangkit dari keterpurukan (setiap orang sukses pernah terpuruk/gagal/dipermalukan).
- Kembangkan kecerdasan emosional untuk lebih rasa percaya diri (mengatasi emosi sendiri dan emosi orang lain secara efektif)
11. Over confidence (terlalu percaya diri):
- Tak mau mengakui kesalahan.
- Tak mau mendengar kritikan.
- Tidak mau minta masukan/ nasihat.
12. Bagaimana mengatasi gejolak emosional karena terpuruk?
- Terimalah kenyataan (tak perlu cari kambing hitam).
- Jangan dimasukan dalam hati (keterpurukan pasti pernah terjadi).
- Jangan panik (tetap tenang, seberat apapun persoalan yang dihadapi).
- Minta bantuan emosional dari orang-orang terpercaya (keluarga, teman dekat, dll).
13. Solusi kreatif mengatasi persoalan / keterpurukan
- Diagnosa dan klarifikasi problemnya.
- Cari alternatif kreatif, apa ada pilihan lain?
- Buat keputusan
- Susun rencana kerja dan terapkan. Langkah-langkah yang harus dilakukan agar keluar dari keterpurukan.
- Evaluasi hasilnya. Bila tidak berhasil, cari alternatif baru. Setelah anda berhasil mengatasi persoalan berat, rasa percaya diri anda semakin tinggi.
14. Hasil riset Daniel Goleman:
15. Bagaimana meningkatkan EQ?
- Minta masukan/ koreksi dari orang lain sebanyak mungkin (juga dari orang yang sangat beda kulturnya).
- Bila ada kekurangan anda, perbaikilah segera dengan tekun.
- Beberapa bulan kemudian, minta feed back teman-teman anda, apakah sudah ada kemajuan dalam emphaty.
- Proses- 1-3 diulang-ulang terus. Misalnya, mengendalikan cepat marah.
16. Berpikir dengan pola seorang leader
- Manfaatkan intuisi anda (keseimbangan antara pemikiran analitis dengan intuisi/ pengalaman sebelumnya.
- Melihat gambaran umum (berpikir strategis-jauh kedepan)
- Mengajukan pertanyaan 5W2H.
- Belajar lebih kreatif dan inovatif (mencari kemungkinan dan peluang yang diabaikan orang lain dengan berpikir imajinatif)
- Menjadi pemikir yang lebih tajam (konsentrasi dan kemampuan menjadi pendengar yang baik)
- Memahami orang lain lebih baik. (kemampuan untuk membaca dan memahami orang lain, cepat tahu kelebihan dan kekurangan orang lain).
17. Belajar mendapatkan Karisma.
- Bisakah mengekspresikan perasaan anda secara lebih terbuka dan bebas.
- Belajarlah lebih ekspresif secara emosional dalam tindak-tanduk anda.
- Menghubungkan perasaan dengan fakta (Anda janji pesanan saya selesai hari ini).
- Selalu bersemangat, optimis dan berenergi.
- Berlakulah jujur dan terbuka (Baik yang negatif atau positif).
- Memberi pujian dengan benar (memberi pujian dengan alasan yang benar/ tepat).
- Jangan mengobral pujian.
- Pujilah Yang Bersangkutan di mana dia sangat tertarik (penggemar bunga, dipuji dengan bunga kebunnya yang bagus).
- Mendengar dengan penuh perhatian,berarti juga memuji orang lain.
- Mengutip kata-kata atau pendapat orang lain, juga memuji.
- Feed back yang positif juga pujian.
- Ingat nama-nama yang sering bergaul dengan anda.
- Jangan memberi pujian, yang di ujung-ujungnya menghina.
18. Bagaimana Seorang Leader berkomunikasi?
- Memberi inspirasi dengan cerita (anekdot / kisah yang mudah diingat, tetapi ada pesannya).
- Apakah bahasa non verbal anda mencerminkan kepemimpinan? (penyampaian pesan tanpa menggunakan kata-kata, misalnya : bahasa tubuh, nada suara, penampilan, dll).
- Selaraskan gaya non verbal dengan verbal anda. (saya turut bersedih atas meninggalnya orang tua anda…, dengan ekspresi wajah sedih, sambil mendengarkan cerita orang yang bersangkutan sampai selesai).
- Tatapan mata, berdiri tegak, jaga jarak (berapa cm), dari pandangan perhatian tangan, perjatian suara (nada yang kuat dan konsisten).
- Menghargai waktu.
- Percaya diri, ramah dan bergaul.
- Gaya bahasa yang tepat (yang memberi kekuatan dan otoritas kepada Leader).
- Jaga kredibilitas (Leader yang suka berbohong, sukar meyakinkan/dipercaya bawahan; meskipun kecerdasan dan pengetahuan yang luas juga sangat memperkuat kredibilitas).
19. CARA MENINGKATKAN KREDIBILITAS
- Patuh kepada K3LH.
- Ramah, rasa hormat, jujur dan adil.
- Selalu tepat waktu dan tidak terlambat datang ke tempat kerja.
- Tidak menggunakan kata-kata yang menyinggung perasaan.
- Patang menyuap dan disuap
- Menjaga rahasia perusahaan
- Patuh pada aturan dan kontrol akunting
- Tidak menggunakan property perusahaan untuk kepentingan pribadi
- Tidak memberikan informasi yang keliru dan menyesatkan
- Tidak melakukan pelecehan seksual kepada bawahan, atasan, rekan sekerja, suplier atau konsumen
- Pengambilan keputusan untuk kepentingan pribadi
- Memberikan jasa / produk yang lebih tinggi dari kewajaran
- Taktik mempengaruhi (menggunakan pujian, “meraih” kekuasaan, memilih gaya leadership yang efektif).
- Meraih kekuasaan.
- Memilih gaya leadership yang tepat.
- Multikultural “leadership”.
- Menjadi Leader yang visioner dan transformational.
- Sebagai model peran (panutan). Lakukan seperti yang aku katakan dan lakukan. Bawahan melakukan apa yang anda lakukan, bukan apa yang anda katakan.
- Ikut membangun , memperkuat dan menjaga kultur perusahaan (nilai inti). NILAI INTI adalah “agama Perusahaan”, merupakan nilai dan keyakinan dari suatu organisasi yang menjadi pedoman tindakan karyawan.
- Anda harus memberi contoh dengan kesetiaan, pengorbanan dan pelajaran untuk perusahaan secara penuh.
- Customer insight/market in concept.
- Menjadi pelopor dalam pelaksanaan kebijakan perusahaan. (bila leader menghindari atau memanipulasi kebijakan perusahaan, TK cenderung akan melanggarnya). Bila anda tidak setuju dengan kebijakan perusahaan, anda harus berani mengajukan keberatan kepada atasan supaya ditinjau lagi.
- Tunjukkan kebiasaan kerja yang baik >< Workalholic. (Pekerja yang baik, hidupnya penuh disiplin, teratur, punya waktu cukup untuk keluarga dan rekreasi).
- Ikut bekerja kasar (Misalnya, bila perlu ikut membersihkan toilet).
- Menjadi contoh perilaku profesional (perilaku yang bermartabat, kedewasaan emosi, pelayanan yang terbaik kepada pelanggan)
- Panutan dalam kesehatan, keselamatan dan penampilan. (kebugaran fisik sangat penting/tidak ada kompromi dengan safety/ jangan menjadi tukang kebut, dll).
Memilih gaya leadership yang tepat.
- Selektif (Jangan keseringan, sehingga dianggap orang emosional).
- Eksplisit (Jelaskan perasaan anda). Misalnya, saya sangat kecewa karena target kita tidak tercapai.
- Riil (Sistem syaraf selaras dengan emosi). Misalnya, kemarahan disertai mata melotot.
- Penggunaan emosi yang tepat waktu dan efektif
Postingan Populer
- Peraturan Pertandingan Pencak Silat
- Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda
- Kegiatan wirausaha didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia
- Desain Kartu Nama Pelanggan Yang Pernah Cetak Di Tempat Kami
- Gerak Lanjut Setelah Cakram Dilempar
- Wirausaha Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
- Resseter Epson L100